Masuk

Wisata Batu Malin Kundang

Siapa yang tak kenal dengan legenda Malin Kundang? Ya, legenda yang berasal dari Minang ini merupakan dongeng yang diceritakan turun temurun saat kita masih kecil mengenai anak yang dikutuk jadi batu oleh Ibunya. Bagi yang ingin menyaksikan secara langsung batu yang di gadang-gadang sebagai jelmaan Malin Kundang tak ada salahnya mencoba berlibur ke Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat. Pantai Air Manis  letaknya sekitar 15 km dari pusat kota Padang. Untuk menuju ke Pantai ini pun aksesnya sangat mudah.

n

Wisatawan yang berasal dari pusat kota bisa menggunakan angkutan dan kendaraan pribadi. Ambilah jalan yang menuju ke arah Pelabuhan Teluk Bayur jika menggunakan kendaraan pribadi. Apabila menggunakan angkutan umum, naiklah angkot jurusan Pasar Raya – Teluk Bayur kemudian bisa dilanjutkan menuju objek pantai Air Manis. Jika melalui Bandara Ketaping bisa menggunakan angkutan umum khusus bandara, waktu yang ditempuh kira-kira sekitar 30 menit.

n

Di Pantai ini yang paling menarik perhatian adalah adanya batu yang mirip dengan manusia. Konon batu ini merupakan simbol anak durhaka Malin Kundang. Bentuknya sangat mirip seperti anak laki-laki yang sedang bersujud menghadap tanah. Di sekitar batu Malin Kundang tersebut juga terdapat bebatuan-bebatuan besar yang tersebar, menurut masyarakat berbatuan tersebut adalah reruntuhkan kapal milik Malin Kundang yang berubah menjadi batu.

n


sumber: https://gosumatra.com

n

Batu Malin Kundang ini merupakan daya tarik bagi para wisatawan. Banyak orang merasa bahwa batu ini benar-benar perwujudan manusia yang dikutuk menjadi batu karena bentuknya yang menyerupai. Apabila air lautnya pasang maka ombak laut akan menghepaskan batu Malin Kundang sehingga menutupinya. Batu-batu itu akan terlihat menyerupai dinding kapal yang sudah pecah, terlihat sangat indah saat ombak menghepaskannya.

n

Selain itu, apabila air laut sedang surut, sejenaklah berjalan menuju Pulau Pisang. Pulau kecil itu terletak tidak jauh dari tepian Pantai Air Manis. Luasnya pun hanya 1 hektar. Pulau ini bisa dijadikan tempat istirahat sambil menyantap makanan yang dibawa. Namun sebaiknya jangan berlama-lama di Pulau ini karena air laut bisa cepat naik. Pantai Air Manis jugg dijadikan sarana berselancar karena ombaknya yang tidak ganas. Ada pula wisatawan yang mendirikan kemah di tempat ini. Di sekitar Pantai Air Manis dan Batu Malin Kundang juga terdapat penginapan-penginapan yang dikelola oleh warga sekitar. Harganya pun relatif murah sehingga irit di budget. Wisatawan juga tak perlu khawatir karena di sekitar pantai tersedia warung makan khas Padang dengan harga yang murah.

n


sumber: https://industry.co.id

n

Adanya Batu Malin Kundang bukanlah hasil dari karya seoang pemahat yang ahli. Batu ini dipercaya memang ada berdasarkan cerita yang didongengkan sejak dulu kala. Yaitu seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang yang yatim hanya tinggal bersama Ibunya. Karena ingin menafkahi Ibunya, Malin akhrinya merantau ke kota dengan niat kehidupan perekonomian ibunya meningkat. Namun, selama merantau Malin tidak pernah pulang menemui Ibunya. Padahal sang Ibu bertahun-tahun menanti kepulangan sang anak. Selama di perantauan pun Malin ternyata telah sukses dan jatuh cinta dengan seorang putri yang kaya raya. Setelah menikah, sang istri ingin bertemu dengan mertuanya, Malin yang sebenarnya keberatan karena takut istrinya tahu bahwa dia berasal dari keluarga miskin akhirnya terpaksa menyetujui permintaan tersebut.

n

Dengan membawa kapal besar miliknya Malin dan sang istri berlayar menuju kampung halamannya. Sesampainya disana, sang Ibu yang mengetahui bahwa Malin telah pulang langsung menunggu di tepi pantai. Sesampainya disana, Ibu Malin langsung menghampiri Malin sambil memanggil anak. Malin tiba-tiba menyangkal bahwa wanita tua renta ini adalah Ibunya. Akibat hal itu sang Ibu sedih dan marah karena tidak diakui, kemudian dia berdoa kepada Tuhan agar menghumu dan mengutuk anaknya menjadi batu. Seketika petir menyambar dan datanglah badai besar. Malin yang ketakutan karena doa Ibunya didengar Tuhan langsung memohon maaf dengan posisi bersujud ke tanah, namun ia terlambat karena kutukan itu terlanjur terjadi pada dirinya begitu pula dengan kapal serta seluruh awak kapalnya. Begitu lah asal mula Batu Malin Kundang yang ada di Pantai Air Manis, Padang.

n

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *