Masuk

Keunikan Seni dan Budaya Kota Kretek

Keunikan Seni dan Budaya Kota Kretek

Di setiap provinsi, kota maupun di setiap daerah di seluruh Indonesia pasti memiliki kesenian dan kebudayaan unik tersendiri. Begitu halnya dengan Kota Kretek, kota kecil ini memiliki tradisi kebudayaan adat yang unik dan beranekaragam. Ada 11 tradisi kebudayaan adat yang sampai sekarang masih diadakan di Kota Kretek setiap tahunnya, antara lain:

1. Tradisi Buka Luwur

www.seputarkudusisk.com
seputarkudusisk.com

Kata Luwur artinya adalah makam. Tradisi ini diadakan untuk memperingati wafatnya Sunan Muria dan Sunan Kudus sebagai tokoh penyebar agama Islam di Kota Kretek. Dalam tradisi ini terdapat beberapa kegiatan diantaranya penggantian kain klambu penutup makam Sunan Kudus dan Sunan Muriayang dilakukan setahun sekali dilanjutkan dengan pembagian nasi dan kain bekas tutup makam yang lama. Berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat, bagi mereka yang mendapatkan nasi serta kain tersebut dipercaya akan mendapat keberuntungan. Tetapi itu semua tergantung setiap pribadi saudara. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap bulan Suro “bulan Jawa” yaitu tanggal 10 Suro di Sunan Kudus dan 16 Suro di Sunan Muria.

2. Tradisi Dandangan

www.infoseputarkudusisk.com
infoseputarkudusisk.com

Tradisi ini merupakan tradisi yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat untuk menyambut datangnya bulan Puasa/bulan Ramadhan yang dilakukan di sepanjang area antara simpang 7 Kudus “Alun-alun Kota Kretek” hingga Menara Kudus. Di sepanjang jalan akan terdapat banyak penjual yang mendagangkan berbagai jenis barang dari barang yang habis pakai sampai barang tak habis pakai. Disini juga saudara dapat berwisata kuliner karena terdapat berbagai penjual makanan dan minuman. Dijamin kalian tidak akan rugi.

3. Tradisi Kupatan

imgrum.net
imgrum.net

Tradisi ini dirayakan 1 Minggu setelah Lebaran/Hari Raya Idul Fitri. Di dalam tradisi ini akan terdapat kupat-kupat yang disusun seperti gunung yang nantinya akan menjai rebutan masyarakat setempat. Disitulah puncak kemeriahan saat Kupatan di Kota Kretek. Pada saat Kupatan, masyarakatnya juga akan ramai menyembelih bebek maupun ayam untuk dimakan bersama keluarga dan berbagi dengan kerabat terdekat.

4. Tradisi Budaya Wiwit Kopi

www.infoseputarkudusisk.com
infoseputarkudusisk.com

Tradisi ini dilakukan sebagai tanda bahwa panen kopi di desa Colo telah dimulai. Dan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan, masyarakat setempat biasanya mengadakan selamatan “tasyakuran” di tengah-tengah kebun kopi. Gambar di atas merupakan panen kopi yang dilakukan oleh masyarakat Colo bersama bapak Bupati Kudus.

5. Budaya Tari Kretek

www.wartakudus.com
wartakudus.com

Tari Kretek menceritakan awal mula pembuatan rokok Kretek di kota Kudus, yaitu mulai dari memilih tembakau yang paling baik. Kemudian memotong ujung rokok agar terlihat rapi, lalu para buruh membawanya kepada mandor untuk diperiksa. Para penari selalu menggunakan pakaian adat kota Kudus.

6. Duta Wisata

www.wartakudus.com
wartakudus.com

Tradisi ini hampir sama seperti pemilihan Abang-None Jakarta. Tujuan dari kegiatan Duta Wisata adalah untuk memilih Duta Pariwisata yang terdiri dari para muda mudi kota Kretek yang memiliki bakat dan terseleksi dengan baik dan benar. Selain memamerkan pakaian adat kota Kudus, para Duta Wisata juga harus mampu mempromosikan dunia pariwisata di kota Kudus di segala penjuru. Kegiatan diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kudus.

7. Jenang Tebokan

www.infoseputarkudusisk.com
infoseputarkudusisk.com

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi dan sejarah jenang Kudus. Berawal dari dari Mbah Dempok dan cucunya. Ceritanya yaitu ketika mba Dempok oponyon bermain burung merpati di tepian sungai Kaliputu, cucu mbah Dempok tersebut terjatuh dan terjebur dalam aliran sungai. Dengan jerih payah, akhirnya cucu dapat diselamatkan dari sungai. Namun ada hal yang menarik yaitu cucu mbah Dempok selalu diganggu oleh Banaspati(sang rambut api). Sunan Kudus mengatakan bahwa cucu dari mbah Dempok telah meninggal, namun Syekh Jangkung mengatakan lain yaitu cucu mbah Dempok hanya mati suri. Untuk membangunkanya terdapat persyaratan yaitu harus membuat jenang bubur gamping. Cerita tersebut yang melatar belakangi Ibu-Ibu di desa Kaliputu memproduksi jenang, yang hingga saat ini terkenal sebagai jajanan khas dari kota Kretek seperti jenang Mubarok.

8. Tradisi Adat Rogomoyo

soloraya.com
soloraya.com

Rogomoyo merupakan tradisi menggantikan kain luwur/makam mbah Rogo Moyo di dukuh Prokowinong, Desa Kaliwungu, Kudus. Kegiatan ini biasanya dimeriahkan dengan kirap budaya atau jalan arak-arakan dengan berkonsepkan budaya oleh warga setempat.

9. Ampyong Maulid

senandungcerita.com
senandungcerita.com

Tradisi ini merupakan kegiatan untuk memperingati hari besar kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini biasanya diramaikan oleh warga desa Loram Kulon, kecamatan Jati dengan arak-arakan membawa makanan dan jajan sebagai syukuran yang dibentuk menjadi gunung besar serta dipinggul oleh beberapa orang.

10. Tradisi Bulusan

bulusan
infoseputarkudusisk.blogspot.co.id

Tradisi ini berbarengan dengan tradisi Kupatan. Kegiatan ini berpusat di Dukuh Sumber, Desa Hadipolo, Keamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Tradisi ini dilaar belakangi ketika Sunan Muria menegur warga yang masih bekerja di sawah pada malam hari saat bulan Ramadhan. Karena tidak mengindahkan teguran dari Sunan Muria maka para warga tersebut berubah menjadi para bulus “sejenis kura-kura”. Tradisi ini juga dimeriahkan dengan adanya berbagai pameran pakaian bernuansa binatang seperti bulus, kupu-kupu, dan lain-lain.

11. Rebo Wekasan

rebo wekasan
soloraya.com

Masyarakat Jawa menganggap bahwa Rabo Wekasa atau Rabu terakhir yang berada di bulan Safar  adalah hari yang tepat. Dipercayai bahwa di hari rabu terakhir bulan Safar ini akan ada 320 musibah yang turun ke dunia, dan disinilah peran manusia untuk lebih banyak memohon ampun, belas kasihan, bertobat, serta bersedekah. Kegiatan dimeriahkan dengan festival arak-arakan dengan menggunakan pakaian adat Jawa seperi surjan, pangeran yang menunggang kuda, prajurit, dan lain-lain.

 

Itulah 11 keunikan kesenian dan kebudayaan di Kota Kretek Kudus yang hingga sekarang masih diadakan sebagai wujud pelestarian kebudayaan yang diwariskan dari nenek moyang masyarakat setempat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *