Sejarah Tugu Muda Semarang Yang Wajib Diketahui
Pada 10 November 1950, Pemerintah Kota Semarang membangun sebuah tugu atau monumen peringatan yang diberi nama Tugu Muda guna memperingati pertempuran lima hari di Semarang. Pembangunan tersebut merupakan awal dari sejarah Tugu Muda. Presiden Soekarno meresmikan monumen Tugu Muda tersebut kurang lebih dua setengah tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 20 Mei 1953. Monumen bersejarah yang telah merekam beragam peristiwa penting lima hari pertempuran ini berlokasi di pertemuan jalan protokoler Kota Semarang, yakni Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Dr. Soetomo, Jalan Pandanaran, dan Gedung Lawang Sewu.
Di samping pembangunan Tugu Muda, nama salah satu rumah sakit di Semarang, yaitu dr. Kariadi juga turut menjadi tempat awal perjuangan para pemuda dalam peristiwa pertempuran lima hari. Pertempuran selama lima hari tersebut bisa dibilang merupakan pertempuran terhebat antara rakyat Indonesia dengan Jepang pada masa transisi. Perlawanan anak-anak muda Semarang terhadap Jepang yang berlangsung dari 15 Oktober 1945 hingga 20 Oktober 1945 ini pada mulanya disebabkan karena ada tawanan Jepang yang berhasil kabur pada tanggal 14 Oktober.
Para pemuda rumah sakit memperoleh sebuah perintah untuk memeriksa mobil Jepang yang lalu lalang di depan RS Purusara tepat pada pukul setengah tujuh pagi. Sedan dan senjata milik Kempetai disita serta dirampas oleh para pemuda tersebut. Setelah kejadian tersebut, sekitar pukul enam sore, delapan anggota polisi istimewa yang sedang bertugas menjaga sumber air minum bagi warga Semarang secara tiba-tiba diserang pasukan Jepang bersenjata lengkap.
Karena serangan itulah rakyat menjadi sangat khawatir dan waspada. Dokter Kariadi yang kala itu menjabat sebagai kepala RS Purusara memastikan bahwa berita atau kabar mengenai penyerangan tersebut adalah benar. Beliau kemudian memutuskan untuk pergi ke lokasi penyerangan dengan menggunakan mobil. Sayangnya dalam perjalanannya tersebut, Dokter Kariadi ditembak secara keji oleh tentara Jepang. Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak bisa terselamatkan.
Mr Wongsonegoro selaku Gubernur Jawa Tengah meletakkan batu pertama pembangunan Tugu Muda pada tanggal 28 Oktober 1945. Akan tetapi proses pembangunannya mengalami kendala disebabkan meletusnya perang antara pemuda Semarang dengan Jepang yang terjadi pada November 1945. Pembangunan kembali dilakukan pada 1951. Saat itu Wali Kota Semarang, Hadi Soebeno Sosro Werdoyo membentuk panitia Tugumuda sehingga pembangunannya berjalan dengan lancar. Batu pertama diletakkan pada tanggal 10 November 1951 oleh Gubernur Jawa Tengah Boediono. Kini Tugu Muda ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya yang harus dilindungi keberadaannya.
Demikianlah ulasan mengenai sejarah Tugu Muda yang ada di kota Semarang. Dengan mengetahui hal ini, diharapkan orang-orang bisa menjaga dengan sebaik mungkin cagar budaya tersebut.