Dikutip dari berbagai sumber catatan sejarah, Candi Jolotundo merupakan bangunan petirtaan peninggalan Raja Udayana dari Bali, diperuntukan bagi Raja Airlangga, puteranya, setelah dinobatkan menjadi Raja Sumedang Kahuripan. Secara geografis Candi Jolotundo berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut tepatnya di bukit Bekel, lereng barat Gunung Penanggungan, gunung suci bagi umat Hindu aliran Siwa. Candi Jolotundo memiliki sendang atau tempat air berdindingkan batu, di sisi kiri dan sisi kanan, berukuran 2×2 meter menghadap ke Barat. Air sumber keluar dari lubang di tengah batu dinding di sisi timur. Sementara di tengah ada kolam bertingkat, dan di bawahnya terdapat kolam berukuran sekitar 6×8 yang dipenuhi banyak ikan. Pada malam-malam tertentu, Candi Jolotundo banyak didatangi warga yang menggelar ritual-ritual dengan maksud dan tujuan tertentu.
Tinggalkan Balasan