3 Bahasan Asal Mula Peci di Tanah Air Indonesia
Sangat menarik jika kita mempertanyakan tentang peci yang sudah banyak digunakan oleh para pria, bukan cuma sekadar untuk shalat saja, namun dapat digunakan pada tampilan sehari-hari, ini bukan merupakan tampilan fashion baru, namun Presiden Soekarno sudah menjadi ikon menggunakan peci ke manapun dia. Pertama, menurut sejarahnya peci ini memang diperkenalkan oleh orang Arab yang juga pada saat itu menyebarkan agama Islam di tanah air dan di Malaysia sendiri peci dikenal dengan sebutan songkok.
n
Namun anehnya orang Arab yang menyebarkan peci malah meninggalkan untuk menggunakan peci sehari-hari, bahkan di Indonesia lebih terkenal untuk menggunakan peci. Pada beberapa negara Islam peci atau songkok tetap ternama. Untuk di Turki disebut dengan fez, sedangkan di Mesir disebut dengan tarboosh.
n
sumber: https://jadiberita.com
n
Untuk di Istanbul dikenal dengan sebutan fezzi. Untuk di Asia Selatan dikenal dengan sebutan roman cap. Ini merupakan simbol daripada identitas Islam dan dimana ada dukungan muslim dari India dimana ada kekhalifahan yang dimana ada kepemimpinan kekaisaran dari ottoman. Namun jika kita melihat ada perbedaan antara peci yang ada di Indonesia dengan penutup kepala yang ada di berbagai negara. Pada peci di Indonesia di bagian atasnya ada lipatan sedikit dan lebih kaku bentuknya. Sehingga ada yang menyebutkan bahwa peci adalah adanya unsur campuran antara surban dengan blangkon dari Jawa.
n
Kedua adalah bahwa sejarah lainnya membicarakan tentang Sunan Kalijaga dimana disebutkan bahwa peci adalah rintisan dari Sunan Kalijaga. Awalnya beliau membuat mahkota untuk Sultan Fatah dan diberi nama kuluk. Namun bentuknya lebih sederhana jika dibandingkan dengan mahkota ayahnya. Untuk kuluk ini lebih mirip dengan kopiah, namun ukurannya lebih besar. Ini dibuat sebagai simbol bahwa ajaran Islam yang egaliter. Dimana artinya kedudukan raja dan rakyat sama di hadapan Allah, yang membedakan hanyalah ketakwaannya saja. Namun ada pendapat berbeda tentang pembawaan peci di Indonesia, dimana disebutkan bahwa yang membawa peci adalah Laksamana Ceng Ho, dimana ada artinya, kata pe = delapan dan chi = energi.
n
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa peci itu adalah alat untuk menutup bagian tubuh dan dapat memancarkan energi ke delapan penjuru angin. Lalu bagaimana dengan istilah songkok? Untuk istilah songkok disebutkan bahwa berarti mangkok yang kosong, artinya bahwa mangkok yang kosong adalah harus diisi dengan ilmu dan berkah.
n
Untuk istilah kopiah artinya berasal dari kosong karena dip yah, artinya kosong karena telah dibuang, yang dibuang di sini adalah iri hati, dengan dengki, yang merupakan penyakit itu merupakan bawaan syaitan. Namun hal ini masih harus dicari tahu lebih lanjut karena belum ada buktinya. Yang sudah pasti, dimana peci merupakan secara umum pemandangan yang sudah ada di tanah Melayu sejak abad ke-13.
n
Ketiga adalah bahwa peci merupakan ikon nasional. Peci sendiri merupakan identitas orang Islam, namun juga patut diingat bahwa peci merupakan ikon nasional. Soekarno telah menggagas bahwa peci dapat dipakai oleh orang Indonesia siapa saja, dengan menunjukkan sebagai identitas nasional. Seperti buku Bung Karno yang ditulis oleh Cindy Adams, dengan sedikit bait kisah dalam buku itu “pemuda itu masih berusia 20 tahun, dia tegang, perutnya mulas, di belakang tukang sate, dia mengamati kawan-kawannya, yang menurutnya banyak lagak. Tak mau pakai tutup kepala karena ingin seperti orang barat.” Itu adalah sepenggal bait yang menunjukkan bahwa memang ikon ralayat Indonesia menggunakan peci.
n
sumber: https://kompasiana.com
n
Terpecah dari buku Bung Karno karena Bung Karno mengatakan tentang peci sebagai identitas nasional, yaitu menurutnya kita membutuhkan simbol kepribadian Indonesia, dimana peci memiliki sifat yang khas. Sangat sama dengan rakyat buruh melayu, dimana merupakan asli milik rakyat kita. Menurutnya mari menegakkan kepala dengan menggunakan peci.
n
Peci sebagai lambang Indonesia merdeka. Itu adalah awal mulanya Soekarno mempopulerkan peci sebagai identitas nasional. Dari pernyataan Soekarno tersebut terkhusus pada pria tidak perlu sungkan untuk memakai peci karena sudah diikrarkan sebagai identitas bangsa Indonesia, meskipun hingga sekarang yang memakai peci masih selalu dianggap hanya dari kalangan Islam saja, namun sebenarnya peci merupakan identitas nasional.