Mengagumi Pesona Burung Cendrawasih
Cendrawasih termasuk salah satu burung endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di wilayah timur Indonesia, tepatnya di Papua. Ada sekitar 30 jenis cendrawasih yang tinggal di bumi Indonesia. Burung ini terkenal akan kecantikan bulunya dan kemerduan suaranya. Begitu cantiknya cendrawasih, membuat burung ini dijuluki sebagai burung surga. Sebagai bagian dari ciri khas alam Indonesia, cendrawasih pernah digunakan sebagai gambar pada mata uang logam Rupiah.
Burung dari Surga
Sejak zaman dulu, cendrawasih sering dijadikan buah tangan oleh mereka yang berkunjung ke Papua. Kecantikan burung ini sering disebut dalam kisah atau dongeng tradisional di berbagai negara. Disebutkan bahwa burung cantik ini berasal dari surga karena di dunia tidak ada tempat secantik surga yang bisa menjadi tempat tinggal burung ini. Kecantikan cendrawasih membuat mereka yang melihatnya percaya bahwa burung ini benar-benar berasal dari taman surga.
Cendrawasih juga kerap dijadikan persembahan atau hadiah untuk raja atau kaum bangsawan di Eropa. Nilai seni yang sangat tinggi dari burung ini, dapat meningkatkan harga diri dan kebanggaan orang yang memeliharanya. Para pecinta burung dari berbagai penjuru dunia, banyak yang sengaja datang ke Papua untuk melihat dan meneliti secara langsung burung ini di habitat aslinya.
Sayangnya, semakin terkenal burung ini, semakin ramai juga orang berdatangan untuk memburunya. Harga burung ini tergolong sangat mahal, terutama untuk jenis tertentu yang dianggap paling indah. Cendrawasih termasuk hewan yang dilindungi dan dilarang diperjualbelikan.
Namun, begitu banyaknya permintaan akan burung ini, banyak yang tergiur meraup keuntungan dengan menyelundupkannya. Cendrawasih dikagumi dan diburu untuk diambil bulunya. Burung ini masih bernilai jual tinggi meski dalam keadaan mati, selama bulunya masih utuh.
Pemerintah Indonesia sudah resmi melarang perdagangan cendrawasih, kecuali bagi penduduk setempat. Masyarakat lokal Papua, terutama di pedalaman, masih menggunakan bulu cendrawasih sebagai penghias pakaian tradisionalnya sekaligus sebagai tanda status sosial di kelompoknya.
Sang Jantan yang Lebih Cantik
Kecantikan cendrawasih terletak pada warna bulunya yang memikat. Bulu ekornya menjuntai panjang, bisa digerak-gerakkan mekar terbuka atau tertutup. Cendrawasih jantan memiliki bulu dengan warna yang lebih mencolok dan bentuk yang lebih indah jika dibandingkan dengan betina. Kecantikan bulu sang jantan merupakan modal utama untuk mendapatkan perhatian sang betina.
Saat musim kawin, sang jantan mendekati sang betina. Memamerkan keindahan tubuhnya sambil bergerak menari-nari atraktif. Setiap jenis cendrawasih memiliki ciri khas bulu dan gerak tari yang beragam. Cendrawasih betina berukuran lebih kecil dari jantannya. Warna bulu-bulunya indah meski tidak semencolok jantannya.
Setiap ekor burung cendrawasih biasanya memiliki bulu dengan jumlah warna lebih dari satu. Kombinasi warna tersebut sangat beragam, ada yang berwarna kuning, putih, merah, coklat, hijau, biru, ungu, hitam, dan sebagainya. Tekstur bulunya sangat halus dan sangat ringan. Jambul di kepala sang jantan serta bulu lehernya berwarna mencolok membuatnya tampak semakin gagah.
Berikut ini adalah sebagian dari jenis cendrawasih yang terkenal.
1. Red Bird of Paradise:
Berwarna merah dengan jambul hijau zamrud dan paruh sampai leher berwarna kuning muda.
2. Lesser Bird of Paradise:
Berwarna merah dengan jambul kuning. Jantannya berleher hijau zamrud dan bersayap kuning-putih.
3. King of Saxony Bird:
Berukuran kecil dan berkicau sangat nyaring. Jantannya berwarna hitam dan kuning tua dengan bagian perut berwarna putih kekuningan. Di wajahnya ada dua helai bulu panjang menjuntai sepanjang 40 cm.
4. Lawes’ Parotia:
Jantannya berwarna hitam, hijau dan emas, bagian matanya berwarna biru tua dan memiliki tiga helai bulu panjang di ujung kedua mata. Betinanya berwarna coklat dengan mata kuning tua.
