Pantai Benteng Portugis Jepara
Mempunyai banyak waktu luang merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh banyak orang. Pasalnya kini waktu luang merupakan salah satu hal langka yang jarang didapatkan khususnya bagi para pegawai yang super sibuk dengan tugas dan deadlinenya. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya keluhan dari beberapa orang pada media sosialnya. Biasanya mereka mengeluhkan kapan hari libur tiba atau mengapa hari senin datang dengan sangat cepat padahal hari libur seakan bukan seperti hari libur yang seharusnya.
Maka tak heran jika dalam satu bulan terdapat tanggal merah maka semua orang akan bergembira, terlebih lagi jika tanggal tersebut jatuh pada hari Jumat karena dapat menyebabkan long weekend bagi para orang-orang kantoran. Pada tahun ini ada beberapa tanggal merah yang jatuh pada hari Jumat, tentunya hal ini menjadi momentum yang sangat ditunggu-tunggu untuk melakukan suatu kegiatan rekreasi bersama orang-orang yang terkasih. Menghabiskan waktu bukan hanya pergi ke mall dan nonton bioskop, melainkan pergi ke tempat-tempat wisata yang berada di penjuru Indonesia.
Selain terkenal dengan makanannya yang beraneka ragam, Indonesia mempunyai banyak tempat wisata alam yang sangat sayang untuk dilewati. Pasalnya tempat-tempat tersebut tidak kalah dengan tempat wisata yang ada di luar negeri bahkan beberapa tempat wisata lebih bagus di Indonesia jika dibandingkan dengan tempat wisata yang ada di luar negeri. Indonesia mempunyai banyak pantai yang menyajikan panorama luar biasa yang mampu membuat mata takjub ketika melihatnya.
Dibutuhkan banyak waktu untuk menjelajahi seluruh penjuru Indonesia yang masih menyimpan kekayaan alam yang sangat luar biasa. Namun hal tersebut dapat dilakukan secara berkala, misalnya dengan mengunjungi Pantai Benteng Portugis yang terletak di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Jepara Jawa Tengah. Pantai ini merupakan tempat yang sangat bersejarah pada jaman penjajahan Indonesia oleh bangsa Portugis dan kini dijadikan sebagai objek wisata oleh pemerintah Jepara yang dikelola dengan sangat baik.
Pengunjung tidak hanya akan disajikan dengan pemandangan pantai saja melainkan dapat melihat benteng besar yang masih berdiri kokoh yang berada di tepi pantai. Benteng tersebut dilindungi karena ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah. Jaman dahulu benteng tersebut menjadi salah satu jalur pelayaran kapal dari Jepara ke Indonesia bagian timur dan juga dijadikan sebagai tempat untuk kepentingan militer yang mempunyai meriam karena letaknya yang sangat strategis karena berada di atas bukit sehingga tembakan lebih mudah mengenai sasaran. Kini meriam tersebut hanya tersisa 4 buah dan dilindungi oleh pihak pengelola.
Pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan pantai yang diiringi dengan alunan deburan ombak yang mampu menyegarkan pikiran. Selain mempunyai pemandangan yang indah, nyatanya pantai ini juga menyimpan suatu mitos yang dipercaya oleh penduduk setempat. Mitos tersebut tersebar dari mulut ke mulut yang mengatakan bahwa di selat antara Benteng Portugis dengan Pulau Mondoliko terdapat pusaran air laut. Konon pusaran air laut tersebut dipercaya menjadi sebuah pintu gerbang Keraton Luweng Siluman yang mempunyai seorang raja bernama Siluman Bajul Putih.
Hal tersebut menyebabkan setiap ada orang berkulit putih seperti bangsa Portugis maka akan tersedot ke dalam laut dan jejaknya tidak akan ditemui. Hal ini dijelaskan oleh penduduk setempat bahwa pada jaman dahulu kala benteng tersebut hanya menjadi tempat singgah selama beberapa tahun saja pasalnya banyak orang Portugis yang meninggal secara tidak wajar dan itu yang membuat benteng tersebut ditinggalkan. Mitos seperti itu tidak menurunkan animo masyakat untuk datang melihat indahnya pemandangan laut lepas yang ada di Jepara ini. Bahkan pengunjung rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk duduk di bibir pantai sebari merasakan semilir angin yang menyapa.
Memang pantai ini tidak memiliki pasiir putih yang menjadi nilai tambah, namun tetap saja pantai ini mempunyai daya tariknya sendiri. terlebih lagi harga tiket masuk yang sangat terjangkau bagi semua kalangan. Tidak hanya itu, pihak pengelola juga menyediakan perahu yang berkapasitas 5 orang untuk menyebrang ke Pulau Mondoliko. Biasanya pengunjung yang mengajak keluarga pasti menyempatkan diri untuk menyebrang dengan menggunakan perahu karena hal tersebut sangat disukai oleh anak-anak.