Sutradara Berbakat Natasha Dematra
Indonesia berhasil menjadikan film lokal menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Film-film buatan dalam negeri telah mendominasi industri hiburan dan siaran, termasuk televisi dan bioskop. Proses keberhasilan ini merupakan perjuangan panjang para penggiat sineas Indonesia. Dengan terbuka lebarnya kesempatan berkarya di bidang film, banyak bermuculan penggiat film berusia muda dengan potensi luar biasa. Salah satunya adalah Natsaha Dematra. Namanya semakin santer terdengar karena berbagai prestasi yang berhasil diraihnya di usianya yang masih sangat muda.
n
Sutradara Muda Berbakat
n
sumber: https://reviewfilm.info
n
Karir sutradara Natasha Dematra dimulai sejak usia 11 tahun. Di usia yang masih belia ini ia mendapat penghargaan dari Royal World Records sebagai sutradara film panjang termuda di dunia. Penghargaan yang sama juga ia terima dari Museum Rekor Indonesia. Film panjang yang disutradarainya antara lain Mama Aku Harus Pergi, Tears of Ghost, Dream, serta Angel in America.
n
Medali emas dalam berbagai penghargaan di Indonesia dan Amerika, berhasil ia raih dan kumpulkan. Penghargaan tersebut ia peroleh dalam kriteria sutradara terbaik, sutradara muda terbaik, maupun sutradara paling menjanjikan.
n
Pada awal tahun 2016, American Movie Awards (AMA) memberikan penghargaan kepada Natasha sebagai Sutradara Pendatang Baru Terbaik. Penghargaan yang sama pernah diberikan oleh AMA kepada Steven Spielberg pada tahun 1982 silam. AMA merupakan ajang pemberian pengahargaan paling bergengsi di Amerika Serikat dalam bidang film layar lebar.
n
Natasha mendapatkan penghargaan ini untuk filmnya yang berjudul Tears of Ghost. Saat menggarap film ini, usianya baru 15 tahun. Proses pembuatannya berlangsung selama dua tahun, sehingga saat film rampung maka usia Natasha menginjak 17 tahun. Dengan penghargaan ini, ia tercatat sebagai sutradara perempuan Asia pertama yang meraih prestasi ini.
n
Multitalenta
n
sumber: https://mediaindonesia.com
n
Selain prestasinya sebagai sutradara, wanita muda multitalenta ini juga berprestasi di banyak bidang lainnya. Dalam bidang seni peran, ia pintar berakting dengan menjadi pemain utama film L4 Lupus, Dream Obama, I’m Star, Let’s Play, Ghost, Tears of Ghost, serta From Seoul to Jakarta. Kepiawaiannya bermain peran mandapat pujian dari berbagai pihak. Sedikitnya 30 penghargaan telah ia terima sebagai bukti pengakuan kualitas aktingnya. Sebagian dari penghargaan tersebut ia peroleh dari berbagai festival film di Amerika sebagai artis perempuan terbaik.
n
Dalam bidang seni suara, prestasi Natasha tergolong jauh lebih banyak. Suara merdunya mengisi beberapa lagu film From Seoul to Jakarta. Sedikitnya 50 buah lagu telah ia rekam dan dibuat dalam versi dua bahasa. Salah satu lagunya yang mendapat penghargaan 2 Bronze Awards berjudul Salut untuk Jokowi. Natasha termasuk penyanyi yang peduli akan perdamaian. Kepeduliannya ini tertuang dalam lagu berjudul One Love for All.
n
Album perdana Natasha berjudul One Love diluncurkan bersama artis Hollywood, Alice Kirg. Sedangkan album keduanya berjudul Cinta untuk Semua diluncurkan bersama direktur utama RRI Rosarita Niken Widiastuti di auditorium RRI. Album berikutnya berjudul Karena Aku Perempuan diluncurkan bersama menteri Sosial Khofifah Indar Parawansar dan menteri lingkungan hidup Siti Nurbaya.
n
Natasha Dematra pernah dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Keraton Surakarta karena prestasinya yang luar biasa di usia sangat muda. Kerajaan Tallo juga memberinya penghargaan White Lion karena prestasi dan kepeduliannya terhadap budaya dan lingkungan hidup. Natasha Dematra pernah didaulat sebagai Duta Lingkungan Hidup, Duta Kreativitas, Duta Perdamaian dan HAM, serta Duta Toleransi. Natasha Dematra dianggap sebagai cerminan sosok Kartini Indonesia masa kini. Jumlah penghargaan yang berhasil ia raih hingga saat ini, jumlahnya sudah lebih dari 100 buah.
